TURNOVER DAN STRATEGI ORGANISASI UNTUK
MENGATASINYA
MELALUI PEMBERDAYAAN KARYAWAN
(Aktualisasi Potensi Karyawan)
Dewi H. Harahap1), Tri Welas Asih1),
Siti Mahmudah2) & Arundati Shinta1)
1) Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta, 2) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
ABSTRAK. Turnover
merupakan strategi yang sering dilakukan oleh karyawan yang baru pertama kali
lulus dari tempat pendidikan dan ingin mencoba bekerja pertama kali. Mereka
belum berpengalaman kerja, sehingga lebih cepat merasa tidak
puas bila menghadapi situasi yang tidak menyenangkan dalam organisasi. Reaksi
spontan yang pertama kali ditampakkan adalah langsung keluar dari organisasi. Turnover pada
karyawan ini sangat merugikan organisasi, karena karyawan adalah aset dari
organisasi. Hilangnya aset berharga berarti organisasi menjadi timpang. Kerugian
organisasi semakin parah ketika pelaku turnover
itu tidak hanya karyawan baru tetapi karyawan yang sudah berpengalaman tinggi serta
sudah sering mengikuti pelatihan. Organisasi harus berbenah menghadapi
permasalahan ini. Pemimpin harus peka terhadap keresahan-keresahan yang muncul
dari para karyawan. Strategi yang dilakukan untuk mengatasi permasalahan turnover ini ialah melakukan kesepakatan
kerja dengan karyawan baru. Kesepakatan kerja tersebut berisi beberapa hal
yaitu: 1). Jangka waktu yang diijinkan bagi karyawan baru yang diterima untuk
mengundurkan diri. 2). Karyawan yang sudah diterima namun belum habis masa
kontraknya dan ingin mengundurkan diri, maka ia diharuskan mengganti
biaya-biaya pelatihan yang telah diterimanya. 3). Bagi karyawan lama, maka
mereka didorong untuk mengikuti berbagai pelatihan atau melanjutkan pendidikan
lagi, yang mana semuanya dibiayai oleh organisasi. Setelah menikmati fasilitas
pelatihan / pendidikan lanjutan itu, maka mereka harus mematuhi ketentuan
organisasi yaitu 2n+1. Mereka harus tetap bekerja di organisasi minimal dua kali
masa studi ditambah dengan satu tahun. 4). Manajemen melakukan pembenahan dan
penataan kembali semua perangkat organisasi untuk meredam keresahan karyawan.
5) Manajemen menekankan bahwa kepemimpinan tidak hanya berada pada pengelola
manajemen saja, tetapi juga berada dalam setiap diri karyawan. Karyawan
didorong untuk memunculkan potensinya, sehingga motivasi kerjanya lebih
didominasi oleh motivasi internal. Strategi ini semakin lancar tatkala pemimpin
juga memberikan suri tauladan.
Kata kunci : turnover,
kinerja karyawan, motivasi kerja